
Tidak terasa 4 tahun telah berkutat di komunitas Mamuju Mengajar. Bersama dengan relawan lainnya bahu membahu membangun gerakan sosial pendidikan di Bumi Manakarra.
Apa yang telah dilakukan?
Di rumah kecil kami Mamuju mengajar kami melakukan banyak hal yang bagian sebagian orang hanyalah kegiatan-kegiatan yang dampaknya kecil.
Mengajar sehari tiap pekannya di hari Sabtu, membangun toilet sekolah, cat sekolah, kelas sharing session bersama pakar, goes to campus, Kelas kreatif bagi anak dan jalan jalan ke daerah terpencil di sudut2 wilayah kabupaten Mamuju.
Teman2 mungkin masih ingat bagaimana perjalanan ke Karama dengn kaloto’. Perahu yang hampir terbalik saat melawan derasnya arus sungai karama.
Sepertinya baru kemarin merasakan bagaimana penatnya betis berjalan kaki dari desa Karama ke desa Polio.
Menjadi guru bagi anak-anak Mollo, adalah kesempatan terbesar yang saya dan teman teman dapatkan sejak 8 bukan terakhir tiap pekan bersua dengan adik adik. Menjadi teman belajar mereka.
Masih sangat jelas, bagaimana memulai gerakan #ayokemollo. Semua serba terbatas, serba kurang dan semua adalah masalah.
Anak-anak yg tertutup, kurang percaya diri, pemalu adalah sekian problem dari ratusan problem lainnya yang dihadapi para volunteer.
Memasuki tiga purnama membersamai adik2 di SD Mollo, mereka mulai antusias, terbuka dan berani tampil mengutarakan ide di depan kelas.
Bagaimana melakukan dan bertahan di gerakan tak ber “dollar” ini?
Rumah kecil ini mengajarkan hal lain. Tidak butuh seorang pahlawan super untuk merubah kondisi ini. Tidak butuh pahlawan laiknya BATMAN yang berjuang merubah gotham. Tidak butuh Manusi keren seperti Spiderman untuk membuat perubaan. Saya kira manusia biasa saja yang memiliki rasa peduli dan keinginan berbagi dan belajar sudah cukup.
Sharing knowledge, aktivitas yang tiap hari, tiap jam berjalan di rumah kecil ini. Grup2 whatss App menjadi kantor utama rapat membahas program dan kegiatan. Melakukan evaluasi progress kegiatan tanpa harus bertatap muka langsung.
Shared knowledge sangat penting dilakukan untuk mengingis gap pemahaman antara relawan satu dengan relawan lainnya.
Di rumah kecil ini pula, selama 4 tahun terakhir menjadi jam weker bagi teman2 penggerak pendidikan ketika mereka mulai agak lesu dan jenuh melakukan pekerjaan sosial ini.
Butuh komitmen untuk bertahan di gerakan Mamuju mengajar. Kegiatan kegiatan yang dilakukan sifatnya project (1-12 bulan). So, ketika memilih terlibat sebagai volunteer di jalan ini, dibutuhkan keterikatan selama masa project.
#ayokemollo memberikan banyak kenalan baru. Menumbuhkan relasi dan sahabat. Ratusan pemuda telah terlibat bersama di 4 tahun ini. Banyak yang masuk dan hanya sedikit yang kecanduan untuk tetap menjalankan kerja2 sosial ini.
” Pekerjaan tanpa dollar”,Menemukan apa saja?
Saya bertemu dengan banyak orang, berhubungan dengan banyak lembaga dan komunitas.
Secara tidak langsung seperti “Laba-laba” membentuk jaring pertemanan, memintal persahabatan dengan berbagai type macam orang.
Di Mamuju Mengajar, saya menemukan mutiara. Berjumpa orang orang baik. Para pemuda yang memilih terlibat turun tangan langsung dalam gerakan mencerdaskan anak bangsa. Di jalan ini saya menemukan inspirasi dari banyak orang. Perjalanan di komunitas ini memberikan saya candu menikmatinya.
Muh. Saleh _ Koordinator Mamuju Mengajar