No comments yet

Kades Pati’di: Di Mollo Tantangan Relawan Pasti Berat

Setelah melakukan koordinasi ke Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Mamuju, Komunitas Gerakan Mamuju Mengajar (M2) kembali melakukan pertemuan dengan Kepala Desa Pati’di Kecamatan Simboro Mamuju, Rusli di Warkop 89 Jalan Andi Makkasau Mamuju, Jumat 4 Oktober.

Wakil Koordinator Gerakan M2, Hamar menyampaikan tujuan pertemuan tim inti M2 dengan kepala Desa Pati’di untuk menyampaikan hasil evaluasi pendampingan yang kini memasuki bulan ke-7.

“Harapan besar Mamuju Mengajar, melakukan koordinasi dengan Kepala Desa adalah, untuk lebih memperkuat program dan lebih melibatkan lagi masyarakat secara umum di Mollo untuk mendukung program pendampingan yang saat ini dilaksankan di Mollo,” ucapnya.

Kata dia, pada pertemuan tersebut, tim Mamuju mengajar juga menyampaikan program yang sedang berjalan di Mollo yaitu pendampingan sekolah MOLLO, beserta penjelasan singkat kendala-kendala yang di hadapi selama 6 bulan terakhir, agar mendapatkan masukan-masukan dari kepala Desa Pati’di secara langsung untuk lebih memaksimalkan program yang saat ini dijalankan.

Setelah menerima laporan dari relawan inti tim M2, Kepala Desa Pati’di, Rusli sangat mengapresiasi kegiatan para relawan disalah satu dusun wilayah pemerintahannya tersebut.

Ia berharap, pendampingan yang dilakukan ini dapat memberikan efek positif terhadap masyarakat dan anak-anak dusun Mollo, utamanya dalam proses belajar mengajar.

“Sehingga dapat melahirkan generasi yang bisa diandalkan kedepannya,” ungkapnya.

Selaku Pemerintah Desa, Rusli menyatakan akan selalu siap mendukung kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan di Dusun Mollo.

Terkait dengan sejumlah kendala yang disampaikan beberapa pengurus Mamuju Mengajar tentang kurangnya minat belajar siswa, angka kehadiran yang kurang, serta kurangnya support dari orang tua murid, akan menjadi salah satu tantangan bagi relawan Mamuju Mengajar.

“Saya menganggap itu tantangan besar untuk diselesaikan disana dan saya memberikan aplaus yang luar bisa ketika masalah-masalah ini dapat terselesaikan agar masyarakat kami menjadi baik,” tuturnya.

Rusli juga mengakui, dari delapan Dusun yang ada di Desa Pati’di, kondisi Dusun Mollo memang berbeda dengan Dusun lainnya, utamanya terkait dengan kepedulian masyarakat terhadap dunia pendidikan yang masih sangat kurang mendapat dukungan dari masyarakat.

“Memang karakter masyarakat disana mungkin teman-teman sudah mengalami dan melihat sendiri bagaimana tingkat kepedulian dengan dunia pendidikan itu masih sangat kurang. Mudah-mudahan teman-teman dari Mamuju Mengajar dapat merubah mindset kebiasaan-kebiasaan seperti itu menjadi lebih baik kedepannya,” pungkasnya

Post a comment