
Kendati beberapa jalanan masih rusak dan berkubang, Damri Perintis berhasil mencapai Kalumpang setelah absen kurang lebih 2 tahun di Kalumpang
–
Bunyi Knalpot khas Bis Damri menyeruak menandai start perjalanan kami dari Mamuju menuju Kalumpang dalam rangkaian Kegiatan SIC yang dikerjasamakan dengan IOF Pengda Sulawesi barat.
Keakraban dan keceriaan Nampak dari para relawan yang telah siap untuk bertemu dengan adik adik di sudut negeri. Yah Desa Kondo Bulo di kecamatan kalumpang menjadi tujuan transit saya bersama relawan lainnya yang tergabung sebagai volunteer #sickondobulo.
Jam menunjukkan pukul 10.30 WITA dan perlahan meninggalkan Pusat Kota Mamuju menyusuri jalur Trans Sulawesi. Memasuki daerah belokan di Lekbeng (Pertigaan Poros Sulawesi dengan Kalumpang) beberapa penumpang Nampak telah pulas dalam tidurnya di kursi jejer bus.
Setelah melalur jalur tanjakan dan penurunan yang curam sepanjang perjalanan dari Lekbeng menuju Keang kami singgah melaksanakan sholat jumat sekaligus makan siang bale – bale di depan masjid Keang sekaligus bertemu dengan salah satu relawan asal Keang yang mendaftar dan lolos sebagai relawan SIC kali ini.
Memasuki daerah Desa Buttu Ada Kecamatan Bonehau jalanan mulai rusak dan berlubang. Bus Damri yang sangat hati – hati jalannya mengalami goncangan yang lumayan menegangkan dan membuat beberapa relawan yang tidak terbiasa dengan jalur dan goyangan bis kadang berteriak histeris saat mobil bus sangat oleng.
Untungnya beberapa ruas jalan telah mendapat polesan aspal melalui proyek pemerintah Provinsi yang konon katanya merupakan Program pinjaman dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang di pinjam kepada Perusahaan pembiayaan infrastruktur pelat merah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan setelah bis DAMRI bertarung keras menaklukan beberaoa jalur yang cukup menegangkan untuk dilalui BUS kami akhirnya tiba di Pusat Kecamatan kalumpang sekitar pukul 17.00 WITA.
Sebetulnya kami sudah janjian dengan salah satu pemilik mobil jenis HILUX di Desa Kondo Bulo untuk dijemput di Kalumpang. Namun setelah kami sampai tidak menemukan jenis mobil HILUX yang akan digunakan di sekitar kantor Kecamatan kalumpang.
Setelah berkeliling motor mencari mobil yang dimaksud kami menemukan driver kendaraan HILUX tidur nyenyak di salah satu rumah warga di ujung desa Kalumpang.
“Tok – tok, apakah betul ini rumahnya Andre dari Kondo Bulo” ujarku saat mengetuk pintuk rumah
Betul pak’ jawab anak muda yang sata tanya dengan singkat dan membangunkan orang disampingnya yang ternyata itu Andre yang saya cari.
Setelah itu saya cek kendaraan yang akan digunakan dan ban mobilnya kempes. Saya menawarkan kepada 2 adik tersebut untuk bantu menangani ban yang kempes namun mereka menolak dengan halus dan sayapun bersama dengan Daeng Acha menuju ke puskesmas Kalumpang dan selanjutnya ke titik pemberhentian tim di depan rumah Pak Oktovianus yang juga suami dari Ibu kepala Sekolah SD Inpres Bulo.
Setelah menunggu kurang lebih 20 menit akhirnya mobil Hilux warna Krem yang dikemudian Andre datang dan kami naikkan barang dan beberapa relawan untuk menuju ke Kondo bulo.
Adapun saya bersama relawan lainnya menunggu Mobil kedua yang sementara menuju dari Bulo ke Kalumpang. Setelah kurang lebih 15 menit dan menjelang magrib mobil keduapun tiba dan kami segera naik ke atas PICK UP jenis Hilux warna merah yang di kemudikan Papa Andre.
Jalanan yang cukup terjal menjadi hal biasa bagi driver. Dengan kecepatan kendaraan di atas rata – rata kami yang ada di belakang berpegangan erat pada besi bak pick up untuk mengimbangi kecepatan mobil pada jalan yang tidak rata dan berkelok.
Setelah perjalanan kurang lebih 45 menit akhirnya kami tiba di Pusat desa kondo Bulo. Dengan badan yang penat dan Lelah terobati setelah bersua dengan relawan lainnya dan sambutan yang hangat dari pemerintah desa.
———————————————————-
Damri telah menjadi teman terbaik kami selama 2 periode pelaksanaan Sharing is Caring. Masih teringat dengan jelas pada SIC pertama di akhir tahun 2018 kami juga bersama relawan lainnya menggunakan fasilitas damri dari Mamuju ke Kalumpang.
Benarlah kiranya bahwa “ DAMRI PERINTIS” menjadi layanan angkutan rute pelosok tanah air, yang berada di wilayah 3 TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan).
Penulis : Saleh Mandar / Relawan SIC PMN Foundation