
Bila disuruh menceritakan kembali tentang Bela Kopeang, entah Harus memulainya dari mana? Tak ada satu pun Menurutku yang tidak Berkesan. Awalnya cerita ini niatnya kurangkai dengan sedikit bernuansa komedi. Namun entah mengapa jiwa Keseriusanku tiba2 hadir . Mungkin Efek Dokument Penilaian akreditasi yang tak kunjung Usai.
Namun demi dirimu akan kuceritakan sedikit selama diriku berada dibela kopeang. Perjalanan menuju Bela Kopeang Penuh dengan Rintangan yang tak pernah sebelumnya terfikir olehku.tanjakan,Curam,lumpur,Batuan,dan sungai,menjadi satu medan yang harus kami lalui
Namun semua itu, terbayarkan Seketika diri ini sampai di tujuan Akhir Yaitu “Bela Kopeang” Lelah seakan Hilang saat kupandangi antusiasme masyarakat,Anak2 kecil,Bela Kopeang meyambut kami.wajah2 itu Seolah mengisyaratkan bahwa ada harapan dan Keinginan serta Impian Besar Masyarakat dan anak2 bela kopeang Yang ingin mereka Utarakan.
Tapi Entah pada siapa mereka harus mengadu (Pikirku, se Dramatis itu)
Jarak yang sangat terpencil tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar.bahkan semangat dan antusias dapat terlihat jelas di acara terakhir di malam Nobar Film Inspiratif,dengan segala keterbatasan mereka berusaha menampilkan kelebihan mereka, dan dengan melibatkan Partisipasi anak2 Bela Kopeang mereka menunjukkan segala Kelebihan yang mereka punyai,Mulai dari Bernyanyi,Rebana,Tradisi serta Budaya mereka(ma’dero) dan Masih banyak Lagi.Seolah menjadi Bukti Bahwa jarak tdak dapat Membatasi dan menghalangi Mereka untuk Berkarya dan Berkreatifitas
Bela Kopeang menjadi pelajaran Buat diriku Pribadi Bahwa dibalik Gunung nan jauh disana tepatnya dikecamatan Tappalang didesa Bela Kopeang ada mimpi besar sejuta anak generasi bangsa yang mungkin saja selama ini terabaikan. Namun semangat mereka telah menunjukkan pada kita bahwa jarak dan akses bukanlah penghalang Untuk meraih Mimpi.
Sharing Is caring.Part #2 Bela Kopeang
#Mengabdi Berbakti Abadi
Sekian dari saya.
Ditunggu SIC 3
Musdalifah – Volunteer SIC Bela Kopeang