
Selama 3 hari, yakni 22 November hingga 24 November 2019, komunitas Mamuju mengajar melakukan kegiatan Sharing Is Caring di Desa Bela dan Kopeang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Dua desa ini merupakan desa yang sulit diakses dengan kendaraan pada umumnya. Untuk itu, Mamuju Mengajar juga berkolaborasi dengan komunitas Indonesian Off-Road Federation (IOF) Pengurus Cabang (Pengcab) Mamuju, Komunitas MJF Polman dan Matrex komunitas motor trail.
Perjalanan menuju dua desa yang jaraknya hanya sekitar 30 kilometer dari jalan Trans Sulawesi itu ditempuh seharian. Para relawan dan navigator terpaksa naik turun mobil menarik winch untuk dikaitkan di pohon besar atau ke mobil yang lebih dulu tembus melewati beberapa jalur yang terbilang ekstrem.”Beberapa mobil yang membawa relawan itu bahkan sempat mengalami kerusakan sehingga mengalami keterlambatan sampai di lokasi tujuan.
Selama tiga hari, kata dia, tim Mamuju Mengajar melakukan sejumlah kegiatan seperti mengajar di sekolah, pemeriksaan kesehatan gratis, tebar buku Nusantara, nonton bareng film inspirasi, hingga kegiatan bakti sosial yang dilakukan IOF Peduli.
Seluruh masyarakat desa dan para siswa begitu antusias menyambut kedatangan relawan. Selama kegiatan berlangsung, mereka memadati lapangan SD Inpres Bela di Kopeang yang menjadi pusat kegiatan.
Pemeriksaan kesehatan gratis menjadi kesempatan besar bagi para orang tua di kampung kami untuk berobat. Selama ini mereka susah mendapatkan perawatan medis karena kondisi jalan yang tidak memadai dan tenaga medis yang sangat kurang di sini. Masyarakat yang sudah tidak mampu lagi berobat ke Tapalang bisa berobat gratis di layanan pemeriksaan kesehatan yang di siapkan oleh tim sharing is caring.
Dari data yang dihimpun tim Gerakan Mamuju Mengajar, sebanyak 161 warga Desa Kopeang melakukan pemeriksaan kesehatan dengan rincian 141 pemeriksaan umum, sembilan orang ibu hamil, 11 orang KB (Pasang Implan dua orang, suntikan enam orang, dan pil tiga orang).
“Sangat terbantu dengan kegiatan ini sebab tak perlu lagi ke Tapalang untuk pasang implan. Kalau ke Tapalang biaya lagi, ojek ke sana saja Rp 100 ribu,” kata Andriani, salah seorang pasien KB. Permasalahan kesehatan yang banyak dialami di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa ini kebanyakan menderita hipertensi dan nyeri punggung. Rata-rata masyarakat bertani, banyak angkat beban berat jadi kebanyakan sakit pinggang.